Makalah Sumber, Bukti dan Fakta Sejarah

2:39 AM Noshadiba Frisya Rahma 1 Comments

Sumber, bukti dan fakta sejarah


Oleh :
 Nosha Diba Frisya Rahma




SMA Negeri 1 Kota Sungai Penuh
Tahun Ajaran 2015-2016



Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat yang diberikan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan tugas makalah yang sangat sederhana dan jauh dari kata sempurna ini, serta kami panjatkan terima kasih banyak kepada Guru pembimbing kami. Semoga makalah ini dapat di pergunakan sebagai salah satu acuan maupun pembelajaran mengenai  Sumber, bukti dan fakta sejarah.
Kami berharap Semoga makalah ini membantu dan menambah pengetahuan serta pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Kami akui makalah ini masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki masih kurang dan harus lebih banyak belajar lagi. Oleh karena itu kami harapkan kepada pembaca untuk memberi masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.







Sungai Penuh, 27 Oktober 2015








BAB I
Pendahuluan

Peristiwa sejarah hanya dapat direkonstruksi apabila didukung oleh fakta-fakta dan bukti yang mencukupi. Dengan kata lain, fakta memiliki posisi sentral karena menjadi landasan bagi kerja sejarawan. Tanpa fakta sejarawan tidak dapat melakukan sesuatupun.
Berpijak pada posisi penting dari fakta, maka pengumpulan sumber merupakan tahap yang sangat menentukan berhasil tidaknya sebuah penelitian sejarah. Apabila seorang sejarawan mengalami kegagalan dalam mengumpulkan sumber tentang topik yang diteliti, maka otomatis penelitian tersebut akan terhenti.
Pada ilmu sejarah, sumber dibedakan menjadi primer, sekunder dan tersier. Sumber primer adalah informasi yang disampaikan oleh pihak yang terdekat dengan peristiwa yang dikaji. Apabila tokoh-tokoh yang menjadi pelaku dalam peristiwa dijadikan sumber, misalnya melalui wawancara, maka tokoh tersebut ditempatkan sebagai sumber primer. Hasil investigasi polisi, berita surat kabar dan laporan pemerintah juga dapat dikelompokkan sebagai sumber primer.
Sumber informasi dikelompokkan sebagai sekunder apabila diperoleh melalui perantara yang tidak terkait langsung dengan peristiwa sejarah. Contoh yang paling mudah tentang sumber sekunder adalah informasi yang disampaikan oleh sejarawan, baik melalui buku, paper, maupun artikel surat kabar. Sumber tersier dan kategori selanjutnya adalah informasi yang disampaikan oleh pihak ketiga atau lebih.
.Dilihat dari wujudnya, sumber sejarah adalah sangat beragam, seperti artifak, laporan, berita, informasi lisan dan cerita rakyat. Oleh karena wujudnya yang beragam, maka cara untuk memperolehnyapun harus menggunakan berbagai jalan. Sebagai contoh untuk mengumpulkan sumber yang berupa artifak diperlukan ekskavasi atau penggalian, untuk sumber-sumber tertulis dikumpulkan melalui studi arsip dan pustaka, sedang untuk pengumpulan sumber-sumber lisan dilakukan dengan wawancara dan penyebaran questioner.

Tujuan
§  Agar kita mengetahui apa yang di maksud dengan sumber sejarah
§  Agar kita memahami fakta-fakta sejarah


BAB II
Pembahasan

1. Sumber sejarah

Sumber merupakan pusat informasi baik berupa keterangan tertulis maupun keterangan lisan. Sumber sejarah dapat berupa dokumen, catatan, prasasti, berita, arsip dan lain sebagainya. Didalam sumber itu sendiri terdapat bukti dan fakta yang berhubungan dengan terjadinya peristiwa. Bukti-bukti tersebut dapat menjadi fakta yang menunjuk pada kejadian secara nyata. Dengan adanya sumber, bukti dan fakta maka setiap peristiwa yang pernah terjadi dapat dipercaya kebenarannya.
Berdasarkan pada sifatnya maka sumber sejarah dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a.       Sumber primer, merupakan sumber-sumber sejarah yang asli dan berasal dari   zamannya. Seperti, prasasti,kronik,piagam,bangunan (candi,masjid), dan nisan.
b.      Sumber sekunder, merupakan sumber sejarah yang berasal dari sumber kepustakaan kuno (babad, naskah, karya sastra) atau berupa sumber tiruan dari benda aslinya, misalnya prasasti tiruan.
c.       Sumber tersier, merupakan sumber yang berupa buku-bukusejarah yang telah disusun di mana si pengarang tidak melakukan penelitian langsung, tetapi berdasarkan pada hasil penelitian ahli sejarah (para sejarawan).
Berdasarkan bentuknya sumber sejarah dibagi menjadi empat macam, yaitu :
a.      Sumber tertulis (Dokumen)
Sumber tertulis adalah segala keterangan dalam bentuk laporan tertulis yang memuat fakta-fakta sejarah. Disebut juga sumber dokumenter karena sumber ini berupa bahan sejarah dalam bentuk tulisan, seperti prasasti, kronik, babad, piagam, dokumen, laporan, arsip,dan surat kabar.
Menurut Sartono kartodirdjo, sumber tertulis dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
·         Autobiografi                                           
·         Surat pribadi
·         Surat kabar
·         Cerita roman
·         dokumen

b.      Sumber benda (artefak)
Merupakan peninggalan-peninggalan manusia dari masa lampau yang berupa benda. Misalnya, fosil, senjata, peralatan hidup, prasasti,candi,stupa,foto,dsb. Ada tiga macam cara untuk mengetahui usia benda-benda peninggalan bersejarah, antara lain :
Secara tipologi yaitu menentukan usia benda-benda sejarah berdasarkan pada bentuk atau tipenya.
Secara stratigrafi yaitu menentukan usia benda berdasarkan usia lapisan tanah dimana benda-benda sejarah ditemukan. Maka pada lapisan tanah tingkat paling bawah menunjukkan bahwa usia benda semakin tua.
Secara kimiawi yaitu menentukan usia benda sejarah berdasarkan pada unsur-unsur kimia yang terkandung didalamnya.

c.       Sumber lisan
Merupakan keterangan langsung dari pelaku atau saksi sejarah.Penggalian sumber lisan mempunyai sambungan yang besar pada perkembangan metode sejarah diantaranya sebagai berikut.
·         Dapat menggali secara detail pelaku suatu peristiwa
·         Dapat mewawancarai  pelaku yang tidak disebutkan atau tidak terdapat dalam dokumen
·         Dapat memperluas permasalahan kesejarahan.
d.      Sumber rekaman
Merupakan sumber sejarah yang berupa rekaman, baik suara maupun gambar. Misalnya, rekaman peristiwa seputar proklamasi atau rekaman demonstrasi mahasiswa menuntut reformasi.


Berdasarkan pada tempat asal, maka sumber sejarah dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a.      Sumber dari dalam negeri
Sumber ini ditemukan didalam negeri atau biasanya sering disebut sumber setempat dari asal terjadinya suatu peristiwa. Contoh : “Prasasti Kota Kapur yang ditemukan di Pulau Bangka yang isinya berupa informasi tentang keberadaan kerajaan Sriwijaya. Dengan demikian pulau Bangka merupakan bagian dari wilayah kekuasaan kerajaan Sriwijaya”.
b.      Sumber dari luar negeri
Sumber ini berasal dari luar negeri tetapi isinya menginformasikan peristiwa-peristiwa yang terjadi didalam negeri. Contoh : “Prasasti Nalanda yang ditemukan di Nalanda, India. Isinya mengenai Raja Balaputradewa yang memerintah di kerajaan Sriwijaya dan Prasasti Ligor yang ditemukan di Tanah Genting Kra, Malaysia isinya juga tentang kerajaan Sriwijaya”

2.      Bukti Sejarah
Setiap peristiwa atau kejadian dapat meninggalkan jejak, jejak itulah yang kemudian dapat menjadi bukti. Sedangkan bukti sejarah ada yang tertulis pada umumnya berupa benda-benda konkret dan ada bukti yang tidak tertulis. Bukti-bukti tersebut dapat meninggalkan pesan yang berisi sejumlah informasi mengenai terjadinya sebuah peristiwa. Bukti sejarah dapat dibedakan menjadi dua macam, antara lain :
1)      Bukti tertulis
Bukti tertulis mirip dengan sumber tertulis yang memuat berbagai macam fakta secara jelas. Fakta-fakta tertulis tersebut dapat memberikan informasi yang berhubungan dengan terjadinya suatu peristiwa. Sedangkan wujud bukti tertulis pada umumnya berupa benda-benda konkret. Adapun yang dimaksud dengan bukti-bukti tertulis, seperti; prasasti, naskah, buku, arsip, dokumen.
2)      Bukti tidak tertulis
Bukti sejarah tidak tertulis tidak berwujud benda-benda konkret, seperti cerita atau tradisi. Bukti tidak tertulis merupakan cerita-cerita lisan yang berkembang dalam kehidupan manusia. Meskipun demikian cerita lisan tetap mengnadung unsur-unsur sejarah. Cerita lisan ini berasal dari para pelaku dan saksi yang pernah terlibat secara langsung dalam peristiwa sejarah

3.      Fakta Sejarah
Fakta adalah pernyataan tentang suatu peristiwa yang telah terjadi, dapat dilihat dan didengar, sehingga dapat diketahui secara langsung. Di dalam fakta sejarah terdapat data-data yang sudah terseleksi dari berbagai sumber yang dapat dipercaya kebenarannya. Dengan demikian, fakta sejarah dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

1)      Fakta mental
Dalam sejarah fakta mental merupakan suatu kondisi yang menggambarkan suasana alam, pikiran, pandangan hidup, pendidikan, status, sosial, perasaan dan sikap yang menjadi dasar proses penciptaan suatu benda.

2)      Fakta sosial
Sedangkan fakta sosial merupakan suatu kondisi yang dapat menggambarkan keadaan sosial disekitar tokoh pencipta benda. Kandisi yang dimaksud, seperti; suasana jaman, keadaan lingkungan masyarakat dan sistim kemasyarakatan.

Unsur-unsur yang terkandung dalam fakta meliputi ; peristiwa, sebab, akibat, manusia, tempat, waktu dan kronologi kejadian. Sehingga untuk mengungkap kembali fakta-fakta yang telah terjadi harus dapat menjawab unsur-unsur seperti; what, why, who, where, when dan how ( 5W + 1H ). Sebagai contoh yaitu tentang “Peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.” Sehingga ada beberapa pertanyaan yang diajukan untuk mengungkap kembali fakta-faktanya, antara lain :

a.       What ( Apa )

-          Apa arti proklamasi ?
-          Apa arti kemerdekaan ?


b.      Why ( Mengapa )

-          Mengapa kemerdekaan Indonesia itu harus diperjuangkan ?
-          Mengapa proklamasi kemerdekaan Indoneisa harus dilaksanakan ?

c.       Who ( Siapa )

-          Siapakah tokoh-tokoh yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia ?
-          Siapakah tokoh-tokoh yang terlibat dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan ?

d.      Where ( Dimana )

-          Dimanakah naskah teks proklamasi kemrdekaan Indonesia disusun ?
-          Dimanakah peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia dilaksanakan ?

e.       When ( Kapan )

-          Kapan naskah teks proklamasi kemrdekaan Indonesia disusun ?
-          Kapan peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia dilaksanakan ?

f.       How ( Bagaimana )

-          Bagaimana kronologi peristiwa perumusan naskah teks proklamasi kemerdekaan ?
-          Bagaimana kronologi peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia berlangsung ?



















BAB III
Penutupan

1. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa sumber sejarah dapat dilihat berdasarkan bahannya,   yang dapat dibedakan atas sumber tertulis dan tidak tertulis atau dokumen atau artefak. Selain itu ada juga sumber lisan.
Berdasarkan urutan penyampaiannya, sumber sejarah terdiri atas sumber primer dan sekunder. Sumber primer dihasilkan oleh orang yang sezaman dengan peristiwa yang dikisahkan. Sumber sekunder adalah benda atau bahan yang telah diolah dan ditafsirkan oleh para ahli sejarah.
Fakta sejarah terdiri atas fakta mental dan fakta sosial. Fakta mental adalah gabaran tentang alam pikiran, pandangan, pendidikan, perasaan, dan sikap tokoh sejarah yang dilihat oleh pembuat dokumen. Fakta sosial adalah gambaran tentang keadaan sosial di zaman tokoh sejarah itu berada, seperti suasana zaman, lingkungan, dan masyarakat.

2. Penutup

            Demikianlah makalah yang telah kami susun sedemikian rupa. Apabila terdapat kata-kata yang salah didalam makalah ini kami semua minta maaf. Karena sesungguhnya manusia tak luput dari kesalahan dan kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT.


















Daftar Pustaka

Sustopo, m.habib. 2010. Sejarah 1. Jawa timur. Yudhistira

Widiastutu,sri.2013.sejarah. jawa tengah.kreatif












  


1 komentar: