Contoh laporan hasil pratikum fisika Pengukuran

5:36 AM Noshadiba Frisya Rahma 1 Comments

Laporan pratikum

Di susun oleh
Nama : ~ Nosha Diba Frisya Rahma


Kelas : Xk
SMAN 1 Sungai Penuh
T.p 2015/2016
Laporan Pratikum

Hari/Tanggal  : Sabtu, 29-08-2015
Judul : Mengukur Panjang
Tujuan : Mengukurbesaran panjang dengan berbagai alat ukur panjang
a.     Landasan Teori
Pengukuran adalah proses membandingkansuatu besaran dengan besaran lain (yang sejenis)  yang dipakai sebagai satuan.

1.      Aspek-aspek Pengukuran
-          Ketelitian (presisi) adalah suatu aspek pengukuran yang menyatakan tingkat pendekatan dari nilai hasil pengukuran alat ukur dengan nilai benar xo.
-          Ketepatan (akurasi) adalah suatu aspek pengukuran yang menyatakan kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil pengukuran sama pada pengukuran berulang.
-          Kepekaan (sensitivitas) adalah aspek pengukuran yang menyatakan ukuran minimal yang masih dapat dideteksi oleh alat ukur.

2.      Pengukuran besaran pokok
-          Pengukuran panjang secara langsung
a.       Mistar
Jarak antara dua garis tebal yang berdekatan pada mistar sama dengan satu sentimeter, sedangkan jarak antara duagaris tipis yang berdekatan sama dengan satu millimeter. Ketelitian mistar 1mm.
b.      Jangka Sorong
Digunakan untuk mengukur panjang dengan ketelitian 0,1 mm. jangka sorong memiliki 2 skala, skala utama dan skala nonius. Memiliki 2 kakipengukur, bagian atas untuk mengukur diameter dalam suatu benda dan bagian bawah untuk mengukur diameter luar atau panjang benda.
c.       Mikrometer Sekrup
Digunakan untuk mengukur ketebalan benda-benda yang sangat kecil atau tipis sampai ketelitian 0,01 mm. Bagian utama micrometer sekrup adalah sebuah poros berulir yang dipasang pada slinder pemutar (bidal). Pada ujung bidal terdapat garis skala yang membagi 50 bagian yang sama.



b.    Alat dan Bahan
1.      Jangka sorong                                                       5. Kelereng
2.      Mikrometer sekrup                                                6. Kawat tembaga
3.      Mistar                                                                    7. Kertas
4.      Balok batang kayu atau papan
c.      Langkah Kerja
1.      Identifikasikanlah peralatan yang dperlukan dalam percobaan berikut ini.
No.
Gambar
 Keterangan
1
Nama alat : Jangka sorong
Ketelitian/kegunaan : Digunakan untuk mengukur panjang   dengan ketelitian 0,1mm.
2.
Nama alat : Mikrometer sekrup
Ketelitian/Kegunaan : Digunakan untuk mengukur ketebalan benda-benda yang sangat kecil atau tipis sampai ketelitian 0,01 mm.
3
Nama alat : Mistar
Ketelitian/Kegunaan : Digunakan untuk mengukur panjang dengan ketelitian 1mm

2.      Mengkurpanjang balok (batang) kayu.
a.       Ukurlah panjang sebuah balok (batang) kayu dengan mistar sentimeter.
b.      Lakukan pengukuran dengan posisi mata masing-masing seperti terlihat pada gambar berikut.
c.       Ukurlah oleh dua orang bereda, masing-masinb dengan posisi mata dalam pengamatan seperti dambar di atas.
d.      Dari keenam data tersebut, hitunglah rata-ratanya.
e.       Gantilah mistar sentimeter dengan mistar millimeter. Lakukan langkah a sampai dd untuk batang kayu yang sama.
3.      Mengukur diameter kelereng
a.       Ukurlah diameter kelereng dengan menggunakan jangka sorong. (Mintalah penjelasan cara menggunakan jangka sorong kepada guru fisika anda).
b.      Lakukan pengukuran oleh 4 orang yang berbeda.
c.       Carilah rata-rata hasil keempat pengukuran yang telah di lakukan.
d.      Lakukan langkah a smpai c dengan menggunakan micrometer sekrup. (Mintalah penjelasan cara menggunakan Mikrometer sekrup kepada guru fisika anda).
4.      Mengukur tebal kertas
a.       Ukurlah tebal kertas dengan menggunakan micrometer sekrup.
b.      Lakukanlah pengukuran oleh 4 orang yang berbeda.
c.       Carilah rata-rata hasil keempat pengukuran yang telah dilakukan.
d.      Lakukan langkah a sampai c dengan menggunakan jangka sorong.
d. Data hassil pengukuran
1. Hasil pengukuran panjang balok (batang) kayu.
Pengukuran ke
Dengan mistar sentimeter
Dengan mistar millimeter
1
5,2
52
2
5
50
3
5,1
51
4
5,2
52
5
5,1
51
6
5,3
53
Rata-rata
5,1
51

2. Hasil Pengukuran diameter kelereng
Pengukuran ke
Dengan Jangka sorong
Dengan Micrometer sekrup
1
1,635 cm / 16,35 mm
16,34 mm
2
1,634 cm / 16.34 mm
16,32 mm
3
1,635 cm / 16,35 mm
16,27 mm
4
1,635 cm / 16.35 mm
16,37 mm
Rata-rata
1,635 cm / 16.35 mm
16,32 mm

3. Hasil pengukuran tebal kertas
Pengukuran ke
Dengan Jangka sorong
Dengan Micrometer sekrup
1
0,82 mm
0,81 mm
2
0.81 mm
0,83 mm
3
0.82 mm
0,82 mm
4
0.82 mm
0,85 mm
Rata-rata
0.82 mm
0,82 mm


                                                              
e. Analisis data
1.      Dari hasil pengukuran panjang kayu, alat ukur yang lebih teliti pengukurannya? Berikan  alasannya..
Jawabannya : Mistar milimeter, karena tingkat ketelitiannya lebih tinggi sehingga
                                    pengukurannya lebih akurat.
2.      Pada gambar 1.1 posisi mata mana yang paling teliti melakukan pengukuran? Jelaskan alasannya!
Jawabannya : 2 / B. Karena letaknya tepat pada titik ukur objek tersebut sehingga dapat memperkecil kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran.
3.      Dari hasil pengukuran diameter kelereng, alat ukur manakah yang lebih teliti pengukurannya? Berikan asalannya!
Jawabannya : Jangka sorong, karena memang fungsinya untuk mengukur suatu diameter benda.
4.      Dari hasill pengukuran tebal kertas, alat ukur manakah yang lebih teliti pengukurannya? Berikan alaasannya !

Jawabannya : Mikrometer, Karena  keteliannya 0,01 dan karena memang fungsinya untuk mengukur ketebalan benda yang sangat tipis.

5.      Andaikan anda diminta untuk mengukur diameter rambut, sementara alat ukur yang tersedia adalah mistar, jangka sorong, dan micrometer sekrup. Alat ukur manakah yang akan anda gunakan? Mengapa demikian?

Jawabannya : Mikrometer sekrup, karena tingkat ketelitiannya 0,01 mm sehingga cocok untuk mengukur diameter rambut yang sangat tipis.
f. Kesimpulan
1. Melakukan pengukuran secara berulang atau lebih dari satu bertujuan untuk..Pengukuran dilakukan berulang untuk memastikan hasil pengukuran agar lebih akurat dan memperkecil kesalahan yang terjadi.
2. Melakukan pengukuran harus menggunakan alat ukur yang tepat supaya hasil pengukurannya lebih teliti dan mendapatkan hasil yang benar Karen setiap alat ukur memiliki fungsi dan ketelitian yang berbeda
3. Ketelitian pengukuran bisa terlihat dari skala alat ukur yang digunakan. Semakin kecil satuan yang digunakan maka ketelitiannya semakin tinggi

g. Tindak lanjut dan aplikasi kehidupan
Pengukuran panjang harus dilakukan dengan alat ukur yang tepat. Perhatikan di lingkungan sekitar anda,pengukuran panjang dilakukan oleh penjahit pakaian, pekerja bangunan, pengkur tanah, atau pembuat kunci. Masing-masing profesi tadi menggunakan alat ukur berbeda. Namun, pada hakikatnya mereka semua melakukan pengukuran panjang. Masing-masing pekerjaan membutuhkan ketelitian yang berbed sehingga alat ukur yang digunakan berbeda pula.

1 komentar: