Contoh laporan hasil pratikum fisika Pengukuran
Laporan
pratikum
Di
susun oleh
Nama : ~
Nosha Diba Frisya Rahma
Kelas
: Xk
SMAN
1 Sungai Penuh
T.p
2015/2016
Laporan
Pratikum
Hari/Tanggal
: Sabtu, 29-08-2015
Judul : Mengukur Panjang
Tujuan : Mengukurbesaran panjang dengan berbagai
alat ukur panjang
a.
Landasan
Teori
Pengukuran adalah proses
membandingkansuatu besaran dengan besaran lain (yang sejenis) yang dipakai sebagai satuan.
1. Aspek-aspek
Pengukuran
-
Ketelitian (presisi) adalah suatu aspek
pengukuran yang menyatakan tingkat pendekatan dari nilai hasil pengukuran alat
ukur dengan nilai benar xo.
-
Ketepatan (akurasi) adalah suatu aspek
pengukuran yang menyatakan kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil
pengukuran sama pada pengukuran berulang.
-
Kepekaan (sensitivitas) adalah aspek
pengukuran yang menyatakan ukuran minimal yang masih dapat dideteksi oleh alat
ukur.
2. Pengukuran
besaran pokok
-
Pengukuran panjang secara langsung
a. Mistar
Jarak
antara dua garis tebal yang berdekatan pada mistar sama dengan satu sentimeter,
sedangkan jarak antara duagaris tipis yang berdekatan sama dengan satu
millimeter. Ketelitian mistar 1mm.
b. Jangka
Sorong
Digunakan
untuk mengukur panjang dengan ketelitian 0,1 mm. jangka sorong memiliki 2
skala, skala utama dan skala nonius. Memiliki 2 kakipengukur, bagian atas untuk
mengukur diameter dalam suatu benda dan bagian bawah untuk mengukur diameter
luar atau panjang benda.
c. Mikrometer
Sekrup
Digunakan
untuk mengukur ketebalan benda-benda yang sangat kecil atau tipis sampai
ketelitian 0,01 mm. Bagian utama micrometer sekrup adalah sebuah poros berulir
yang dipasang pada slinder pemutar (bidal). Pada ujung bidal terdapat garis
skala yang membagi 50 bagian yang sama.
b.
Alat
dan Bahan
1. Jangka
sorong 5.
Kelereng
2. Mikrometer
sekrup 6.
Kawat tembaga
3. Mistar 7.
Kertas
4. Balok
batang kayu atau papan
c.
Langkah
Kerja
1. Identifikasikanlah
peralatan yang dperlukan dalam percobaan berikut ini.
No.
|
Gambar
|
Keterangan
|
1
|
Nama alat : Jangka sorong
Ketelitian/kegunaan : Digunakan untuk
mengukur panjang dengan ketelitian
0,1mm.
|
|
2.
|
Nama alat : Mikrometer sekrup
Ketelitian/Kegunaan : Digunakan untuk
mengukur ketebalan benda-benda yang sangat kecil atau tipis sampai ketelitian
0,01 mm.
|
|
3
|
Nama alat : Mistar
Ketelitian/Kegunaan : Digunakan untuk
mengukur panjang dengan ketelitian 1mm
|
2. Mengkurpanjang
balok (batang) kayu.
a. Ukurlah
panjang sebuah balok (batang) kayu dengan mistar sentimeter.
b. Lakukan
pengukuran dengan posisi mata masing-masing seperti terlihat pada gambar
berikut.
c. Ukurlah
oleh dua orang bereda, masing-masinb dengan posisi mata dalam pengamatan
seperti dambar di atas.
d. Dari
keenam data tersebut, hitunglah rata-ratanya.
e. Gantilah
mistar sentimeter dengan mistar millimeter. Lakukan langkah a sampai dd untuk
batang kayu yang sama.
3. Mengukur
diameter kelereng
a. Ukurlah
diameter kelereng dengan menggunakan jangka sorong. (Mintalah penjelasan cara
menggunakan jangka sorong kepada guru fisika anda).
b. Lakukan
pengukuran oleh 4 orang yang berbeda.
c. Carilah
rata-rata hasil keempat pengukuran yang telah di lakukan.
d. Lakukan
langkah a smpai c dengan menggunakan micrometer sekrup. (Mintalah penjelasan
cara menggunakan Mikrometer sekrup kepada guru fisika anda).
4. Mengukur
tebal kertas
a. Ukurlah
tebal kertas dengan menggunakan micrometer sekrup.
b. Lakukanlah
pengukuran oleh 4 orang yang berbeda.
c. Carilah
rata-rata hasil keempat pengukuran yang telah dilakukan.
d. Lakukan
langkah a sampai c dengan menggunakan jangka sorong.
d.
Data hassil pengukuran
1. Hasil pengukuran panjang balok (batang) kayu.
Pengukuran
ke
|
Dengan
mistar sentimeter
|
Dengan
mistar millimeter
|
1
|
5,2
|
52
|
2
|
5
|
50
|
3
|
5,1
|
51
|
4
|
5,2
|
52
|
5
|
5,1
|
51
|
6
|
5,3
|
53
|
Rata-rata
|
5,1
|
51
|
2. Hasil Pengukuran diameter kelereng
Pengukuran
ke
|
Dengan
Jangka sorong
|
Dengan
Micrometer sekrup
|
1
|
1,635
cm / 16,35 mm
|
16,34
mm
|
2
|
1,634
cm / 16.34 mm
|
16,32
mm
|
3
|
1,635
cm / 16,35 mm
|
16,27
mm
|
4
|
1,635
cm / 16.35 mm
|
16,37
mm
|
Rata-rata
|
1,635
cm / 16.35 mm
|
16,32
mm
|
3. Hasil pengukuran tebal kertas
Pengukuran
ke
|
Dengan
Jangka sorong
|
Dengan
Micrometer sekrup
|
1
|
0,82
mm
|
0,81
mm
|
2
|
0.81
mm
|
0,83
mm
|
3
|
0.82
mm
|
0,82
mm
|
4
|
0.82
mm
|
0,85
mm
|
Rata-rata
|
0.82
mm
|
0,82
mm
|
e.
Analisis data
1. Dari
hasil pengukuran panjang kayu, alat ukur yang lebih teliti pengukurannya?
Berikan alasannya..
Jawabannya
: Mistar milimeter, karena tingkat ketelitiannya lebih tinggi sehingga
pengukurannya lebih akurat.
pengukurannya lebih akurat.
2. Pada
gambar 1.1 posisi mata mana yang paling teliti melakukan pengukuran? Jelaskan
alasannya!
Jawabannya : 2 / B. Karena letaknya tepat pada titik ukur objek tersebut
sehingga dapat memperkecil kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran.
3. Dari
hasil pengukuran diameter kelereng, alat ukur manakah yang lebih teliti
pengukurannya? Berikan asalannya!
Jawabannya : Jangka sorong, karena memang fungsinya untuk mengukur suatu
diameter benda.
4. Dari
hasill pengukuran tebal kertas, alat ukur manakah yang lebih teliti
pengukurannya? Berikan alaasannya !
Jawabannya : Mikrometer, Karena keteliannya 0,01 dan karena memang fungsinya
untuk mengukur ketebalan benda yang sangat tipis.
5.
Andaikan anda diminta untuk mengukur diameter
rambut, sementara alat ukur yang tersedia adalah mistar, jangka sorong, dan
micrometer sekrup. Alat ukur manakah yang akan anda gunakan? Mengapa demikian?
Jawabannya
: Mikrometer sekrup, karena tingkat ketelitiannya 0,01 mm sehingga cocok untuk
mengukur diameter rambut yang sangat tipis.
f.
Kesimpulan
1. Melakukan pengukuran secara
berulang atau lebih dari satu bertujuan untuk..Pengukuran dilakukan berulang untuk memastikan hasil pengukuran agar
lebih akurat dan memperkecil kesalahan yang terjadi.
2. Melakukan pengukuran harus menggunakan alat ukur yang tepat supaya
hasil pengukurannya lebih teliti dan mendapatkan hasil yang benar
Karen setiap alat ukur memiliki fungsi dan ketelitian yang berbeda
3. Ketelitian pengukuran bisa terlihat dari skala alat ukur yang
digunakan. Semakin kecil satuan yang digunakan maka ketelitiannya semakin tinggi
g. Tindak lanjut dan aplikasi kehidupan
Pengukuran panjang harus dilakukan dengan alat ukur yang tepat.
Perhatikan di lingkungan sekitar anda,pengukuran panjang dilakukan oleh
penjahit pakaian, pekerja bangunan, pengkur tanah, atau pembuat kunci.
Masing-masing profesi tadi menggunakan alat ukur berbeda. Namun, pada
hakikatnya mereka semua melakukan pengukuran panjang. Masing-masing pekerjaan
membutuhkan ketelitian yang berbed sehingga alat ukur yang digunakan berbeda
pula.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus