Laporan Ilmiah
Noshadfr - Salah satu materi di mata pelajaran Bahasa Indonesa adalah menulis karya ilmiah. laporan ilmiah sendiri memiliki ragam jenis, misalnya saja laporan penelitian. Laporan penelitian merupakan karya ilmiah yang di dapat dari hasil meneliti suatu objek. penelitian tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperrti observasi, kajian pustaka, wawancara dan lain sebagainya.Berikut adalah contoh karya ilmiah yang baik dan benar :
LAPORAN PRATIKUM
Oleh : ~ Noshadiba Frisya Rahma
~ Nurul Wafiqah
~ Reski Ramadanti
~Naufa Afzuni Viola
~ Lensi Rispaneli
Kelas : XI IPA 2
Guru Pembimbing : Dodi Irawan, S.Pd
SMA Negeri 1 Sungai Penuh
Tahun Ajaran 2016-2017
LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis yang berjudul “PENTINGNYA MEMASUKAN BAJU SERAGAM KE DALAM CELANA” ini diajukan sebagai alat penilaian untuk materi Mempresentasikan Hasil Penelitian dinyatakan telah mendapat persetujuan sebagai karya tulis.
Sungai Penuh, 30 januari 2017
Mengesahkan,
Guru Pembimbing Bahasa Indonesia
Dodi Irawan, S.Pd
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan pratikum mengenai PENTINGNYA MEMASUKAN BAJU SERAGAM KE DALAM CELANA. Ucapan terima kasih tak lupa kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu demi terselesainya tugas ini, yang namanya tak dapat kami sebutkan satu persatu.
Pada materi Bahasa Indonesia, banyak hal yang perlu kita pelajari, salah satunya meneliti dan menuliskan hasil penelitian tersebut. kami menyadari bahwa baik laporan maupun penyampaian kami masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Sungai Penuh, 30 Januari 2017
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Sampul laporan
Laporan Pengesahan………………………………………………………………………..i
Kata Pengantar.......................................................................................................................ii
Daftar Isi..................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang……………………………………………………………………...1
1.2 Tujuan………………………………………………………………………………1
1.3Rumusan Masalah…………………………………………………………………...1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pentingnya kerapian seragam sekolah……………………………………………...2
2.2 Faktor yang menyebabkan siswa melanggar tata berpakaian di sekolah………….2
2.3 Cara mengatasi perilaku siswa mengenai tatanan berpakaian……………………...3
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………4
3.2 Saran………………………………………………………………………………..4
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………v
iii
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Setiap pelajar di Indonesia harus berseragam. Seragam ini dikenakan selama mereka belajar di sekolah. Selain pakaian untuk belajar di dalam kelas, pakaian untuk di luar kelas seperti olahraga juga harus berseragam.
Dengan seragam maka tak ada lagi kesenjangan antara siswa yang kaya dan miskin, karena jika tidak berseragam, maka ada persaingan pakaian yang mereka kenakan. Berbeda dengan mahasiswa yang sudah dewasa yang tidak memakai seragam. Mereka tidak memperhatikan persaingan dalam hal berpakaian. Emosi mahasiswa lebih matang bila dibandingkan dengan siswa.
Terdapat tiga jenis seragam yang harus dikenakan siswa di sekolah. Seragam nasional, seragam pramuka, dan seragam ciri khas sekolah. Hal ini berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 45 Tahun 2014. Seragam nasional adalah seragam sekolah setelan baju dan celana atau rok. Seragam nasional dalam pemakaiannya baju wajib dimasukkan ke dalam celana atau rok. Sementara seragam pramuka sama seperti seragam nasional, namun untuk siswi ada yang tidak dimasukkan, seperti pada tingkat SLTA.
Seragam ciri khas sekolah adalah seragam yang merupakan ciri khas masing-masing sekolah. Ciri khas ini bisa karena jenjang pendidikannya atau status sekolah tersebut. Seragam ciri khas juga bisa menunjukkan ciri dari daerah dimana siswa tersebut belajar. Seragam ciri khas sekolah biasanya juga terdiri dari setelan baju dan celana atau baju dan rok.
Untuk siswa kebanyakan baju harus dimasukkan, namun untuk siswi pada sekolah tertentu baju tidak dimasukkan. Sekolah yang membuat kebijakan untuk baju siswi tidak dimasukkan mempunyai alasan tertentu, misalkan alasan keagamaan.
Tulisan ini dilatarbelakangi oleh maraknya siswa yang tidak memasukkan bajunya saat di sekolah. Mereka sangat malas memasukkan baju pada saat belajar di dalam kelas maupun pada saat berada di lingkungan. Seakan-akan memasukkan baju seperti membawa beban satu kwintal di punggungnya.
- Rumusan Masalah
- Apa pentingnya memasukkan seragam sekolah ke celana?
- Mengapa siswa seringkali mengeluarkan baju seragamnya?
- Bagaimana cara mengatasi perilaku siswa tersebut?
- Tujuan
Dengan adanya penelitian kami ini, kami mengharapkan agar perilaku tersebut dapat berkurang atau bahkan di tiadakan. Dan kami juga berharap hal ini tidak dilakukan oleh teman yang lain.Setalah membaca hasil penelitian kami para siswa diharapkan sadar akan pentingnya kerapian dalam menggunakan seragam sekolah, baik dalam jam sekolah maupun diluar jam sekolah.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pentingnya kerapian seragam sekolah
Seragam di gunakan di sekolah untuk meminimalisir perbedaan status sosial dan ekonomi antar siswa. Terdapat tiga jenis seragam yang harus dikenakan siswa di sekolah. Seragam nasional, seragam pramuka, dan seragam ciri khas sekolah. Hal ini berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 45 Tahun 2014. Seragam nasional adalah seragam sekolah setelan baju dan celana atau rok. Dalam pemakaiannya baju wajib dimasukkan ke dalam celana atau rok. Sementara seragam pramuka sama seperti seragam nasional, namun untuk siswi ada yang tidak dimasukkan, seperti pada tingkat SLTA.
Untuk siswa kebanyakan baju harus dimasukkan ke celana, namun untuk siswi pada sekolah tertentu baju tidak dimasukkan. Sekolah yang membuat kebijakan untuk baju siswi tidak dimasukkan mempunyai alasan tertentu, misalkan alasan keagamaan.
Tulisan ini dilatarbelakangi oleh maraknya siswa yang tidak memasukkan bajunya saat di sekolah. Mereka sangat malas memasukkan baju pada saat belajar di dalam kelas maupun pada saat berada di lingkungan sekolah masih dalam jam sekolah. Seakan-akan memasukkan baju seperti membawa beban satu kwintal di punggungnya.
Maka dari itu, sebagai siswa/siswi kita harus memasukkan baju kedalam celana atau rok untuk menjaga kerapian diri kita. Selain itu dengan memasukkan baju kedalam celana atau rok maka orang-orang akan memandang kita sebagai orang yang memiliki pendidikan tinggi dan memiliki wawasan yang luas.
2.2 Faktor yang menyebabkan siswa melanggar tata berpakaian di sekolah
Kami melakukan riset terhadap siswa sekolah menengah atas mengenai alasan mereka mengeluarkan baju seragamnya dari celana. Dalam riset ini kami mengamati perilaku siswa dalam 1 minggu, dan melakukan wawancara kepada beberapa siswa. Setelah melakukan hal tersebut kami menemukan alasan-alasan dari para siswa mengenai perilaku mereka terssebut. Berikut adalah alasan yang kami peroleh dari pengamatan tersebut :
- Merasa panas atau gerah
Mereka beranggapan bahwa dengan bajunya yang dimasukkan kedalam celana membuat mereka merasa gerah. Hal ini kerap terjadi pada siang hari atau pada jam-jam pelajaran terakhir.
- Terlihat cool di hadapan lawan jenis
Beberapa siswa mengatakan bahwa dengan mengeluarkan baju seragam dari celana akan membuat penampilan mereka terlihat lebih keren dan cool dihadapan orang lain terutama lawan jenis.
2
- Kurang percaya diri
Salah satu alasan lainnya adalah kurang nya percaya diri dengan tatanan berpakaian tersebut. Mereka merasa dirinya terlihat culun atau cupu dengan pakaian yang terlalu rapi.
- Kebiasaan kurang rapi
Alasan ini terjadi secara tidak sengaja atau tidak mereka sadari. Hal ini seperti reflek yang datang dari diri mereka karna kebiasaan sehari-hari dirumah.
- Baju kependekan atau kekecilan
Dengan memliki baju yang pendek atau kekecilan secara otomatis membuat bajunya keluar baik di sengaja maupun tidak, Karna aktivitas siswa yang cenderung banyak.
6. Gaul
Alasan lainnya adalah merasa gaul dan modis. Banyak siswa yang menyatakan bahwa dengan mengeluarkan baju seragam nya, mereka merasa lebih gaul dan modis. Ketika orang-rang bertanya mereka pasti menyatakan bahwa “ini tuh style” “ee tu gaul stek”
2.3 Cara mengatasi perilaku siswa mengenai tatanan berpakaian
Pelanggaran yang dilakukan terus menerus dapat menjadi sebuah kebiasaan yang buruk. Termasuk dalam hal berpakaian, untuk itu kita harus mencegah hal ini terus terjadi.
Hal pertama yang perlu kita lakukan adalah menanamkan perilaku disiplin dan kecintaan terhadap kerapian. Karna untuk melakukan sebuah perubahan terutama perubahan kepada hal yang lebih baik, akan berhasil jika kita memulai dari diri kita sendiri. Dengan menanamkan niatdan tekat untuk menjadi lebih baik.
Kedua, dengan membiasakan diri untuk selalu memasukkan baju seragam kedalam celana. Karena baju seragam tidak akan ada pengaruhnya terhadap kegiataan sekolah, sehingga untuk apa mengeluarkannya jika kita bisa menggunakannya dengan baik dan seusia dengan aturan.
Untuk selanjutnya adalah perhatian dari lingkungan sekitar untuk mengingatkan kita agar selalu memasukkan celana, karna hal ini juga berpengaruh terhadap orang-orang sekitar.
Setelah melakukan semua hal diatas, reflek dari diri sendiri pasti akan tercipta. sehingga jika kita melakukannya lagi, kita akan langsung memperbaikinya.
3
BAB II
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari pemaparan diatas dapat kita simpulkan bahwa kerapian diri dapat menimbulkan penilaian yang baik dari orang-orang terhadap diri kita. Seragam di gunakan di sekolah untuk meminimalisir perbedaan status sosial dan ekonomi antar siswa. Hal ini berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 45 Tahun 2014. Seragam nasional adalah seragam sekolah setelan baju dan celana atau rok. Dalam pemakaiannya baju wajib dimasukkan ke dalam celana atau rok. Sementara seragam pramuka sama seperti seragam nasional, namun untuk siswi ada yang tidak dimasukkan, seperti pada tingkat SLTA.
3.2 Saran
4
DAFTAR PUSTAKA
http://contohkaryatulisilmiahyangbenar.blogspot.co.id
http://contohkaryatulisilmiahyangbenar.blogspot.co.id/
Terima kasih, Salam Pendidikan!
v
0 komentar: