Puisi

2:23 AM Noshadiba Frisya Rahma 0 Comments

          Haii i'm back :)  kali ini dengan sesuatu yang aku sebut puisi. entah ini benar-benar bisa di sebut puisi atau nggak. Aku gak mahir, ini cuma hasil kerjaan iseng. di saat mata ini mulai lelah menatap guru yang sedang berdiri di depan kelas, maka tangan ini mulai menari di atas kertas merangkai kata-kata yang terbesit dalam benak.
Baiklah, biarkan aku menunjukkan hasil karya tanganku ini, yang sangat tidak layak, tapi walau bagai mana pun ini adalah karyaku..

Silahkan membaca, Terima kasih... :)

I
Karya: NDFR

Langit Februari
Menjadi saksi kehadiranmu
Hadir dengan senyum berseri
Membawaku dalam kehidupanmu

Rangkaian memori kita ciptakan bersama
Lembarankehidupan di tulis berdua
Mempererat tali antara kita
Seakan esok tak lagi ada

Namun badai datang menerpa
Memporak porandakan ikatan kita
Kau yang dulu tak lagi sama
Bagai di telan bumi nan fana

II 
Karya : NDFR

Karna waktu terus berjalan
Karna hari selalu berlalu
Walau hidup tak sesuai impian
Walau kau tak lagi denganku

Kau memang harapanku
Kau memang impianku
Tapi saat hati tak lagi denganku
Saat jiwa tak lagi bersamaku

Apa aku tetap memilihmu?
Apa aku harus bertahan denganmu?
Apa aku terus berharap kau kembali untukku? 

Berjuang tak semudah itu
Menanti tak sebercanda itu
Saat kau berjalan menjauh
Maka selesailah semua itu

III
Karya : NDFR

Kepada pangeran pemilik hati
Sadarkah aku disini
Mengharap suatu yang tak pasti
Mengharap sang pelabuh hati

Kepada sang pemilik hati
Karnamu hati mencintai
Karnamu cahaya lain tak berarti
Karna kau pujaan hati

Kepada sang pemilik hati
Pantaskah ku kembali ke sisi
Pantaskah ku disana lagi
Menjadi tempatmu kembali 

IV
Karya : NDFR
Salam rindu untukmu hujan
Dari berjuta umat tuhan
Tetes demi tetesmu kami nantikan
Wahai engkau sang hujan

Pohon-pohon mati kekeringan
Daun-daun jatuh berguguran
Hewan-hewan tak dapat makan
Para petani mendapat kerugian

 Wahai engkau sang hujan
Tak berkenan kah kau turun ke permukaan
Menyirami debu di janlan
Mengaliri air di sawahan


oke, sekian puisi abal-abal ini. maaf terlalu banyak curhatan, kritik dan saran boleh di tinggalkan. Maaf tidak sempurna, karna sempurna hanya milik allah :)


Salam, NDFR
 

0 komentar: